Dear friend,
Tahukah kamu bahwa, hampir semua wanita mampu melakukan pekerjaan atau melakukan tindakan lebih dari satu macam dalam waktu yang sama??
Kalo belum.. tolong perhatikan deh…
Hal ini akan menjawab mengapa kadang dia suka uring uringan ketika mengajakmu bicara padahal kamu sedang menerima telepon . Saat itu sudah pasti dirimu tidak bisa menanggapinya sama sekali. Walau terkesan tidak sopan, tapi sebenarnya karena wanita merasa mampu melakukannya…
gak percaya??
Contoh lain, banyak wanita bisa dengan santainya membaca buku sambil membantu anak-anak belajar, atau memasak sambil mencuci piring, mendengarkan berita sambil menjahit, dll
Apakah pria juga mampu melakukan hal sama? Bagaimana denganmu?
Karena perbedaan itulah bisa jadi suka terjadi selisih paham bukan??
Perhatikan deh reaksi wanita ketika dalam situasi seperti itu….
Coba lihat saja, bagaimana wanita akan tampak merasa jengkel ketika mengajak bicara pria/suami yang sedang nonton TV karena tak ditanggapi dengan baik? Atau kesal karena melihat anaknya terjatuh . Padahal menurutnya, sang suami mustinya bisa menjaganya walau sedang asyik menelepon.
Dan bagaimana raut muka mereka yang keheranan ketika melihat bahwa sang pria ndak “becus” mengerjakan banyak hal dalam satu waktu? Alih alih mereka akan berfikir , pria ini setengah hati atau tidak ikhlas membantu atau sudah tidak peduli lagi padanya.
Tapi benarkah demikian??
Sebenernya seorang pria bisa saja memperhatikan lebih dari satu objek. Namun dia hanya bisa berkonsentrasi pada satu objek saja.
Mengutip kata
Dr Thariq Kamal Al Nu’aim : ternyata hal itu disebabkan oleh ” Cara memandang dunia luar” yang berneda antara pria dan wanita ;
” Pria melihat dunia luar dari pijakan konsentratif (pemusatan), sementara kalau wanita pijakannya Ekspansif (meluas).”
Secara luas cara berfikir itu mempengaruhi pria dan wanita dalam melakukan setiap tindakannya, menilai suatu peristiwa atau benda,menentukan sesuatu, pembawaan diri dan bisa menjadi sifat /karakter.
Dimana pria lebih terpusat pada pencapaian tujuan, kekuatan, bekerja, logika dan pencapaian hasil, cenderung focus, simple dan terarah.
Sementara wanita lebih kepada interaksi yang saling terkait, bincang bincang,organisasi, kasihsayang dan ketenangan jiwa.
Trus bagusan mana donk? Tentu saja dua duanya benar, sebab itulah indahnya Allah SWT menciptakan makhluknya.
Apa dong contohnya??
Mari kita coba membahas soal Tas !
Tas seorang pria cenderung simple dan berwarna standard seperti hitam atau coklat . Bagaimana dengan isinya??
Aha!!.. tentu isinya bisa di tebak… paling banter gak jauh dari dompet , telepon selular, pulpen dan kacamata . Bukankah sebagian besar malah berfikir , kalo perlu ndak usah bawa tas kali ya???
Bagaimana dengan tas wanita? Pernahkah kamu mencoba mengintipnya? Oya, bukankah aku suka bilang tasku seperti kantung doraemon??
Ya itulah wanita, dibalik tas yang aneka bentuk dan warna warni itu, masalah isinya jangan ditanya. Isi tas bisa menunjukkan siapa dirinya.
Segala macam pernik ada disana. Selain dompet dan telepon selular, ada bermacam macam benda seperti sisir, kosmetik, alat tulis,payung, peniti, bon- bon,p3k, foto , agenda, makanan kecil, handuk, tisu, hmm banyak lagi duehhh… :p
Isi tas wanita bisa menggambarkan lintasan yang ada dikepalanya, dan dia beranggapan tas adalah gudang dan bagian dari keberadaanya. Semakin luas cara berpikir seorang wanita maka semakin lengkaplah isi tasnya… coba deh di cek… hehehe …
Berbeda bukan??
Kita lihat contoh lain, a
yo kita coba memasuki pameran buku bersama sama …!!
Seorang pria akan cenderung langsung ke stand yang menurutnya disana akan dia peroleh buku yang bermanfaat .
Karena itulah tujuannya menuju ke sana. Dia akan bergerak lambat, berpindah dari satu stand ke stand lain, sampai menemukan buku yang dicari… (kecuali emang dia tujuannya cari yang lain disana lo ya??
)
Sementara wanita, akan memandang bahwa melihat pameran buku adalah kesenangan dan rekreasi… dia pandangi semua stand yang ada dari satu sudut ruang, matanya pun menjelajah.
Kemudian, dia akan bergerak dari satu stand ke stand yang lain. Semua dilakukan dengan senang hati dan sangat menikmati situasi . Setelah puas baru mencari buku yang diminati…. Kalo toh tidak dapat apa yang dicari, tentu ada kepuasan batin lainnya yang didapat.
Hiks… pantesan lama sekali wanita kalo belanja bukan??
Itulah mengapa jarang pria yang bersedia mengantar istrinya berlama lama di pasar atau mall kali ya? Bukankah wanita akan sangat ekspansif memandangi semua barang dagangan yang di pajang di setiap sudut . Dan dipastikan tidak ada didalam daftar belanjanya… jiahhhh!!! Kalo hanya cuci mata ndak papa.. tapi kalo lapar mata alias beli tanpa mikir butuh gimana dung?? xixixi
Lain kali, kalo menghadapi wanita yang seperti ini harus “ sabar” ya … sebab ini sangat alamiah… dan sesuai dengan jalan pikiran dan tabiatnya.
Mereka tidak bermaksud ingin bikin masalah atau menambah tekanan darah mu … bener..sweer..hehe…
Karakter dasar ini tentu saja tidak bisa dirubah begitu saja karena sifatnya naluriah.Yang membedakan adalah bagaimana mereka pandai tidak untuk menahan diri .
Dear friend
Kata survey dan penelitian ilmiah, pria itu tidak akan mampu mengikuti situasi ekspansif wanita seperti itu lebih dari 30 menit! Tanpa adanya situasi konsentrasi, mereka akan mulai merasa gelisah… benar gak friend??… soal waktu mungkin relative ya… asal dia bisa mencari pengalihan perhatian.. kenapa tidak ? Toh sekali tempo tidak ada ruginya bersabar untuk menyenangkan hati pasangan bukan?
Coba lihat deh, pusat- pusat perbelanjaan modern sekarang ini secara psikologis mereka merancang konsep media untuk berbelanja yang nyaman karena memahami situasi ini!
Café-café bertebaran dimana mana, sarana bermain , berolahraga atau sekedar mencari tempat relaksasi bagi pria banyak tersedia Atau yang gratis saja seperti bangku bangku panjang di sepanjang koridor pertokoan .
Bukankah itu merupakan bagian dari strategi marketing mereka? Setidaknya salah satu alasannya adalah agar para ibu lebih nyaman berbelanja. Tanpa merasa bersalah melihat suaminya dengan gelisah harus mengikuti mereka menikmati suasana mall, yang menurutnya bagian dari pelepas kepenatan harian disamping berbelanja memenuh kebutuhan.
Jadi tidak ada alasan untuk tidak pernah mengantar wanita ke mall bukan?? Menyesuaikan diri dan memahami perbedaan adalah keindahan dalam menjalin suatu hubungan bukan…?
Tidak perlu adanya rasa curiga dan berfikir bahwa pihak lain tidak memiliki keperdulian.
Gitu pren… !!! gimana?
Masih belum memahami kenapa wanita dengan sangat mudah menelepon sambil melepaskan baju anak anak, menyiapkan makanan bahkan sambil menyapu???
Ataukah ketika dirimu sedang asyik nonton TV dan ada yang bertanya “ kapan kita bisa bicara?” dan kamu jawab “ Sekarang juga bisa?”
Eits!! Tunggu dulu!! Benarkah dirimu bisa melakukan keduanya secara bersamaan…? ataukah hanya rasa kecewa yang akan kamu timbulkan dari lawan bicaramu?? Dan kamu tidak sadari itu?? Ehmmm..!!
Sebenernya Allah SWT menciptakan itu semua dengan sangat sempurna agar kita bisa saling melengkapi satu sama lain bukan?Subhanallah…
Mencoba mencerna , memahami dan melihat sisi nyata sehari hari… dari “ Saikulujiyyah ar-Rajul wal al-Mar’ah by Dr Thariq Kamal An-Nu’aimi